2

FF - ONESHOOT - I'll be Waiting For You

Posted by Dindin on 03.00 in , ,






Cast~
Park Yoora ~ Arinii
Kwon Ji Yong ~ Ji Yong
Choi Seung Hyun ~ Seung Hyun



“Hyaa~! Oppa, pelan-pelan saja. Nanti aku jatuh!” Yoora berkata dengan ekspresi ketakutan.
“Tidak apa-apa. Ada aku.” Ucap Ji Yong santai.
Ji Yong mulai memelankan laju sepedanya. Yoora yang duduk di di depan Ji Yong melihat ke sekeliling mereka dengan perasaan lega.
“Ternyata… pemandangan di sini indah sekali.” Gumam Yoora tidak jelas.
“Hmm?” 
“Pemandangan di sini indah.” Kata Yoora. Ji Yong tertawa pelan.
“Kenapa tertawa, oppa?”
“Kau ini. Tidak pernah ke sini ya? Ini pertama kalinya kau ke sini?” 
“Ne~ begitulah.”
“Berarti akulah orang pertama yang membawamu ke sini, jagii.” Yoora hanya tersenyum.
Sudah hampir 2 bulan mereka menjadi sepasang kekasih. Tepatnya, sejak Ji Yong menyatakan rasa sukanya kepada Yoora, dan ternyata Yoora juga punya perasaan yang sama.
Hari ini, mereka berdua bersepeda di pinggir sebuah sungai. Ji Yong tahu bahwa Yoora sangat senang jika di bawa ke tempat-tempat seperti ini. Ji Yong menghentikan sepedanya lalu turun dari sepedanya. Dia duduk di bawah pohon rindang. Yoora mengikutinya lalu duduk di sebelahnya.
“Apa besok kita akan ke sini lagi?” Tanya Yoora.
“Kalau kau mau, kita akan ke sini lagi.” Kata Ji Yong sambil tersenyum kepada Yoora. 
“Baiklah. Sepulang kuliah ya?” 
“Ne, jagii.” Kata Ji Yong sambil mengusap rambut Yoora pelan. Yoora menyandarkan kepalanya ke bahu Ji Yong. Mereka memandang keindahan sungai di depan mereka. Berharap saat-saat seperti ini akan bertahan selamanya.
-----
1 day later 
Sore harinya, sepulang kuliah, Ji Yong langsung mendatangi ruangan kuliah Yoora. Ruangan mereka memang berbeda. 
“Annyeong, jagii.” Sambut Ji Yong kepada Yoora yang baru saja keluar dari ruangannya.
“Annyeong!” Balas Yoora semangat.
“Jadi kan?” Tanya Ji Yong.
“Tentu saja. Kkaja.” Ajaknya bersemangat sambil menarik tangan Ji Yong.
Mereka pun berjalan menuju sungai yang mereka datangi kemarin. Tidak sampai 10 menit, mereka sudah sampai di pinggir sungai itu. Sungai ini selalu ramai di kunjungi pasangan muda, apalagi sekarang akhir pekan. Daerah di pinggir sungai itu semakin ramai saja.
Mereka berjalan menuju pohon rindang yang kemarin sempat mereka datangi. Seperti kemarin, mereka duduk di bawahnya. Yoora mengambil sebuah ranting yang tergeletak di tanah lalu menggunakannya untuk menuliskan sesuatu di atas tanah. 
Ji Yong & Yoora 
Begitu isi tulisan itu. Ji Yong tersenyum lalu mengusap rambut Yoora. 
“Kau ini. Seperti anak kecil saja.” Kata Ji Yong.
“Oppa tidak suka?”
“Bukan. Bukan itu. Ah lupakan saja. Ayo kita jalan-jalan lagi.” Ajak Ji Yong. Yoora yang tidak mau ambil pusing karena memikirkan kata-kata Ji Yong tadi, akhirnya mengikuti Ji Yong.
Tidak terasa, sore sudah berganti malam. Tetapi Yoora belum juga mau pulang. Padahal dia sudah menggigil dari tadi. Ji Yong yang memang memakai jaket melepas jaketnya lalu memakaikannya pada Yoora.
“Ah. Gomawo oppa.” Katanya dengan suara bergetar karena menggigil.
“Ayo pulang! Sudah malam. Nanti kau sakit!” Kata Ji Yong khawatir melihat Yoora semakin menggigil.
“Tidak. Tunggulah. Katanya malam ini ada acara kembang api. Oppa tidak lihat banyak yang sudah berkumpul?”
“Tapi kau sudah menggigil seperti ini.” Ji Yong mengingatkan. Yoora menggeleng.
“Dari dulu aku ingin melihat kembang api dari dekat. Ayolah oppa. Sekali ini saja. Jebal…” Yoora merengek seperti anak kecil. Ji Yong hanya menghela nafas.
“Hhh… baiklah, jagii. Tapi setelah itu kita pulang.” Kata Ji Yong sambil mencubit hidung Yoora.
“Ne~! Gomawo oppa! Saranghaeyo.” Ucap Yoora sambil tersenyum.
Ah. Setiap kali melihat senyumannya, Ji Yong tidak bisa menolak apapun keingingan gadis itu.
-----
1 month later (gile! Cepet banget !)
Selama sebulan terakhir ini, Ji Yong merasa hubungannnya dengan Yoora mulai renggang. Setiap kali dia mengirimi Yoora sms, Yoora hanya membalasnya dengan singkat. Mereka juga jarang ke sungai bersama lagi. Tiap kali di ajak, Yoora selalu berkata ada urusan hingga akhirnya Ji Yong sering sendirian ke sungai itu.
“Ada yang bisa kami bantu?” Seorang yeoja menghampirinya ketika dia memasuki sebuah toko yang menjual bunga-bunga.
“Bolehkah aku melihat-lihat dulu?” Kata Ji Yong.
“Silahkan..” 
Ji Yong mengelilingi toko itu. Matanya tertuju pada bunga mawar putih. Indah sekali. Ji Yong mengambil bunga itu lalu membawanya ke meja kasir. Setelah membayarnya, dia pergi meninggalkan toko itu dan menuju ke sungai itu. Dia berharap bertemu dengan Yoora di sana.
Dia menuju ke bawah pohon tempat biasanya mereka duduk berdua. Dia melihat ke tanah. Tulisan itu sudah tidak ada. Mungkin sudah di sapu oleh orang yang biasanya menyapu di sini. Tapi masih terbayang di benaknya tulisan itu. 
Hari sudah sore sejak kedatangannya tadi siang di bawah pohon rindang itu. Tapi Yoora belum muncul juga. 
Mungkin dia sibuk sehingga dia tidak bisa datang, pikirnya. Lagipula, dia juga tidak membuat janji apapun dengan Yoora. Dia pun memutuskan untuk pulang.
Tepat ketika dia berbalik, dia melihat Yoora.
Seketika dia merasa lega. Tapi kelegaan itu langsung menghilang kala ia melihat seorang namja yang berjalan bersama Yoora dan menggandeng tangan Yoora. Namja itu Choi Seung Hyun. Orang terkenal sekampus. Orang yang terkenal karena ketampanannya. 
Tapi dia tahu, namja yang menggandeng tangan Yoora sekarang adalah orang yang sudah sering gonta-ganti pacar. Sekarang, Yoora dan Seung Hyun berjalan ke arahnya. Ji Yong tahu bahwa Yoora sedang melihat ke arahnya. Tapi semakin dekat jarak mereka, Yoora mulai mengalihkan pandangannya ke arah lain. 
Ji Yong menutup wajahnya dengan bunganya. Dia berjalan melewati Yoora dan Seung Hyun sambil menutup wajahnya dengan bunga. Yoora, seolah tidak melihat Ji Yong, terus berjalan tanpa menoleh.
Ji Yong merasa ingin mengakhiri hidupnya saat itu juga.
-------------------------------------------------------------------------------------
Yoora makan malam bersama Seung Hyun di sebuah restoran yang letaknya tidak jauh dari sungai yang baru saja mereka lewati.
Di pikirannya masih terbayang Ji Yong. Dia sedikit merasa bersalah pada Ji Yong. Ia masih mencintai Ji Yong. Tapi ia juga mencintai namja yang duduk di depannya sekarang. Dia tidak bisa menolak ketika Seung Hyun memintanya untuk jadi kekasihnya.
“Yoora,” Suara Seung Hyun membuyarkan lamunannya.
“Oh, ada apa oppa?” Tanyanya.
“Ada yang kau pikirkan?” Tanya Seung Hyun dengan tampang khawatir.
“A-aniyo, oppa.” Kata Yoora berbohong.
“Kau ingin memesan sesuatu?” Tanya Seung Hyun. Yoora mengambil buku menu yang ada di meja kemudian mulai melihat-lihat. 
“Ini saja.” Kata Yoora sambil menunjuk gambar semangkuk ramen. 
Seung Hyun memanggil pelayan untuk mencatat pesanan kami. Setelah mencatat pesanan mereka, pelayan itu pun pergi.
“Kau terlihat lesu hari ini. Ada apa?” Tanya Seung Hyun. Lagi.
“Tidak ada apa-apa, oppa.” Kata Yoora.
“Jangan bohong, jagii.” Kata Seung Hyun. Yoora menggeleng.
“Baiklah kalau kau tidak mau cerita. Tapi sekarang, kau tidak boleh lesu lagi. Mana senyummu?” Tanya Seung Hyun. Yoora pun akhirnya tersenyum.
Ketika seorang pelayan datang membawa pesanan mereka, tiba-tiba seorang yeoja datang dari arah samping pelayan itu. Seketika itu juga, yeoja itu mengambil semangkuk ramen itu lalu menyiramkan isinya ke Seung Hyun. Seung Hyun mengerang karena panas.
“Hei! Apa yang kau lakukan??” Tanya Yoora ketus kepada yeoja itu.
“Seharusnya aku yang bertanya kepadamu! Apa yang kau lakukan di sini bersamanya?” Yeoja itu balik bertanya.
“Memang apa urusanmu, hah?!” 
“Aku ini kekasihnya! Tapi tidak lagi! Setelah mengetahui bahwa dia selingkuh di belakangku!” Ucap Yeoja itu ketus. Yeoja itu lalu meninggalkan Yoora. Yoora tertegun mendengar ucapan yeoja tadi. 
Kekasih Seung Hyun? Jadi, hampir sebulan ini dia berpacaran dengan Seung Hyun, Seung Hyun sudah punya kekasih selain dirinya? Jadi selama ini Seung Hyun mengkhianatinya? Air mata turun membasahi pipinya. Cepat-cepat dilapnya air matanya dengan tangannya.
Dia segera mengambil tas selempangnya. Setelah memakainya, dia langsung pergi meninggalkan restoran itu tanpa menghiraukan teriakan Seung Hyun yang terus-terusan memanggilnya. Dengan susah payah dia menahan air matanya agar tidak tumpah saat itu juga. Dia berjalan menuju pinggir sungai lalu berdiri di pinggir sungai sambil memegang pagar yang membatasi sungai itu.
Di sana, ia tidak mampu menahan air matanya. Air matanya tumpah saat itu juga. Dia kecewa kepada Seung Hyun yang ternyata mengkhianatinya. Tangisnya semakin menjadi-jadi ketika mengingat Ji Yong. Ternyata selama ini, dia lebih mencintai Ji Yong. Ji Yong yang baik hati. Ji Yong yang mau mengerti dirinya. 
Rasa bersalah muncul di pikirannya. Kenapa dia menduakan Ji Yong saat itu? 
Mungkinkah Ji Yong akan menerimanya kembali? Apakah Ji Yong masih mencintainya?
------------------------
Ji Yong merasa jika di rumah, dia hanya akan membuat dirinya tersiksa karena tidak ada pekerjaan lain selain mengingat pengkhianatan Yoora. Apalagi jika melihat fotonya bersama Yoora yang sedang tersenyum sedang terpasang di dinding. Membuatnya ingin menangis. 
Ji Yong mengambil jaketnya dan berjalan keluar rumah. Dia tidak tahu kemana dia akan melangkah. Yang jelas hal itu tidak membuatnya ingat lagi dengan Yoora. Tapi tanpa di sadarinya, dia terus melangkah ke arah sungai di dekat kampusnya. Ya. Tempat di mana kenangannya bersama Yoora ada di sana.
Dia yang baru menyadari ternyata dia berjalan menuju sungai itu, langsung berbalik dan mencari jalan lain agar tidak menuju ke sungai itu. Aneh. Dia jalan memutar tetapi akhirnya sampai di sungai itu. Dia tidak mau ke tempat itu lagi. Dia merasa benci dengan tempat itu.
Tetapi tiba-tiba saja matanya tertuju ke seorang yeoja yang saat itu di terangi oleh cahaya lampu. Yeoja itu berdiri sambil memegang pagar pembatas sungai. Yoora. Ji Yong mengenali sosok itu. Ya. Itu Yoora. Mana Seung Hyun? Kenapa dia tidak bersama Seung Hyun?
Beragam pertanyaan yang tidak bisa di jawabnya tersebut akhirnya membuatnya melangkah menghampiri Yoora. Dia terus berjalan menuju tempat Yoora berdiri. Sampai akhirnya dia berdiri tepat di belakang Yoora. 
Yoora yang menyadari kehadiran seseorang di belakangnya langsung menghentikan tangisnya. Dia segera menghapus air matanya dan berbalik. Yoora terlihat terkejut ketika mengetahui bahwa yang berdiri di belakangnya sekarang adalah Ji Yong. Ji Yong hanya tersenyum dengan terpaksa kepada Yoora.
“Hai. Apa kabar?” Tanyanya kepada Yoora dengan suara serak tetapi tetap tersenyum walau terpaksa. Yoora yang melihatnya tidak mampu lagi menahan air matanya. Yoora langsung memeluknya.
“Mianhae, oppa. Mianhae…” Gumam Yoora lirih sambil terus terisak. Ji Yong hanya diam tidak membalas pelukan Yoora. Yoora segera melepas pelukannya dan mengelap air matanya.
“Oppa, mianhae. Jeongmal Mianhae.” Yoora mengucapkannya lagi.
“Kenapa kau meminta maaf?” Tanya Ji Yong tanpa ekspresi.
“Aku sadar. Aku salah. Aku mencintaimu oppa.” Kata Yoora. Ji Yong terdiam. Kemudian dia berkata, “Kau hanya ingin memanfaatkanku, kan?” Pertanyaan itu membuat Yoora tersentak.
“Tidak. Aku tidak memanfaatkanmu oppa. Sungguh.” Ucap Yoora dengan suara menjerit tertahan.
“Kenapa kau menangis?” Tanya Ji Yong.
“Aku sudah putus dengan Seung Hyun.” Ucap Yoora.
“Oh. Jadi kau sudah mendapat balasannya. Bagaimana? Kau harus tahu, Yoora, begitulah perasaanku saat ini. Sakit karena telah di khianati.” Ucap Ji Yong. Tiba-tiba Ji Yong tersadar dengan ucapannya. Berkata seperti ini hanya akan membuat suasana semakin keruh. 
“Aku tahu oppa. Jeongmal Mianhae, oppa…”
“Baiklah. Kau kumaafkan.” 
Udara malam membuat Yoora menggigil kedinginan. Di tambah lagi suasana yang tidak enak di antara mereka. Ji Yong yang merasakan Yoora menggigil, akhirnya melepas jaketnya dan memakaikannya kepada Yoora. Yoora tersentak saat Ji Yong memakaikan jaketnya. Tapi ia tidak menolak karena dia sangat kedinginan.
“Gomawo, oppa.” Kata Yoora. Ji Yong hanya diam lalu kemudian berkata, “Lebih baik kau pulang. Sudah malam.” Suruh Ji Yong. 
“Oppa tidak pulang?” 
“Bukan urusanmu.” Ucap Ji Yong dingin. Akhirnya Yoora berjalan meninggalkan tempat itu dengan mengenakan jaket Ji Yong untuk melindunginya dari rasa dingin.
-------------------------------------
Ji Yong terduduk di kursi taman. Pikirannya melayang kemana-mana. Tidak. Perbuatannya ini salah. Kenapa dia berkata sedingin itu kepada Yoora? Dia mengutuk dirinya sendiri.
Dia merasa sedikit lega ketika mendengar Yoora sudah putus dengan Seung Hyun. Tetapi ia juga merasa Yoora memanfaatkannya. Memanfaatkannya sebagai pengganti Seung Hyun. Ia benci jika di anggap seperti itu. Tetapi hatinya berkata lain.
Dia mencintai Yoora. Hal itu tidak bisa berubah. 
Dia segera bangkit dari duduknya dan berlari meninggalkan tempat itu. Tepat ketika dia berhenti di pinggir jalan, ia melihat Yoora akan menaiki taksi untuk pulang.
“YOORA!!” Teriaknya sebelum perempuan itu masuk ke dalam taksi. Yoora yang mendengarnya tidak jadi masuk ke dalam taksi. Dia menoleh ke arah Ji Yong yang sedang berlari ke arahnya.
Yoora menutup pintu taksi dan berjalan menghampiri Ji Yong yang tiba-tiba berhenti agak jauh dari taksi. Setelah ia berdiri di hadapan Ji Yong, Yoora membuka jaket milik Ji Yong yang sedang di kenakan olehnya lalu memberinya kepada Ji Yong.
“Maaf, oppa.” Ucapnya lirih. Ji Yong tidak mengambil jaket itu tetapi ia langsung memeluk Yoora.
“Yoora, saranghae. Saranghae.” Gumam Ji Yong. Yoora membalas pelukan Ji Yong. Air matanya jatuh seketika itu juga. 
“Oppa, jeongmal mianhae… aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi…” Gumam Yoora di sela-sela tangisnya. Ji Yong mengangguk lalu mengelus rambut Yoora. 
Jangan pergi dariku
Tetaplah di sisiku
Aku tidak ingin kehilanganmu
Aku tidak ingin terpisah darimu
Kaulah satu-satunya dalam hidupku 

THE END








2 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 Dintaeyang's blog All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.